a href='http:

Jumat, 18 Desember 2009

Cinta Tidak Bisa Dipaksakan

KETIKA CINTA DATANG

Pagi itu sangat cerah, udara pagi yang sejuk membuatku sangat bergairah untuk melakukan aktifitas-aktifitas hariannku. Aktifitas yang ku rencanakan pada pagi itu adalah kuliah dan menjalankan tugas organisasi, Setelah selesai mandi dan berkemas aku pun berangkat ke kampus, sesampai di kampus aku kuliah seperti biasanya dan sehabis kuliah aku langsung menuju ruangan BPM, ternyata anggota-anggota BPM lainnya telah bersiap untuk bekerja sesuai tugas masing-masing. tugas yang harus ku kerjakan adalah menjaga tempat pemilihan surat suara ketua BEM yang baru, dalam tugas ini aku akan ditemani oleh Fitri,melly dan Santi. Semua persiapan pemilihan telah selesai tapi yang mencoblos surat suara baru beberapa orang, aku berinisiatif untuk membuat lelucon agar suasana di tempat itu sedikit ramai, dan lelucon ku cukup membuat melly,Fitri dan santi tertawa terbahak-bahak, tapi mereka bilang sumua leluconku terlalu berlebihan (lebay) namun aku suka kalau yang lebay itu bisa membuat mereka tertawa. Saking asyiknya becanda kami pun tak sadar kalau waktu pemilihan telah habis, kami pun memutuskan untuk menutup tempat pemilihan, dan kami menyimpan kembali surat suara diruangan BPM.
Hari-hari pemilihan ketua BEM yang baru telah berlalu sampai akhirnya datanglah hari terakhir pemilihan, pada hari terakhir itu aku dan anggota BPM yang laiinya akan mengadakan perhitungan surat suara setelah waktu pencoblosan selesai, tapi setelah waktu perhitungan surat suara datang, anggota BPM yang hadir sangat sedikit,yang hadir pada waktu itu hanya 6 orang yaitu aku, Fitri, melly, Santi, Reza dan kang dadi. Karena yang hadir baru 6 orang kami terpaksa menunggu yang lainnya terlebih dahulu, selama menunggu aku melly, fitri, dan santi berusaha membuat suasana ruangan BPM sedikit heboh agar tak bosan menunggu. Setelah sejam menunggu tapi anggota yang lain belum juga datang bahkan santi, Reza dan Fitri minta izin keluar dulu, dan sekarang hanya kang Dadi, melly dan aku yang masih bertahan di ruangan BPM.
Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore namun anggota BPM yang lain mesih belum hadir,sedangkan yang tadi minta izin keluar masih belum kembali,karena waktu semakin sore kang dadi yang pada waktu itu adalah Ketua Umum BPM memnutuskan untuk memulai perhitungan surat suara, dia pun memanggilku ke pelataran BPM untuk memulai perhitungan surat suara. lalu aku bertanya ke kang dadi, siapa aja yang mau ngitung kang? Yang lain belum ada yang datang, kang dadi pun mejawab, kamu ama saya aja, dan Melly yang menuliskan perolehan suaranya di papan tulis kata kang dadi. Sip kang ntar aku panggilin melly jawabku ke kang dadi. Akupun pergi memanggil melly ke dalam ruangan BPM, sesampai di ruangan aku memanggil melly dengan kata sayang , kang dadi yang mendengar panggilan ku ke melly itu langsung menertawakan ku, cie ada yang jatuh cinta ni, sorak kang dadi dari luar, pada saat itu aku tidak merasa ada kemarahan dari melly, aku hanya melihat senyuman manis dari bibirnya. Awalnya panggilan sayang itu hanya becanda tapi Melihat senyumannya itu jantungku berddetak begitu kencangnya, akupun merasa baru kali ini jantungku berdetak begitu kencang. Aku pun bertanya pada diriku sendiri “ inikah rasanya jatu cinta? Aku hanya menjawab mungki iya, dan aku pun berdoa semoga senyuman tadi merupakan tanda-tanda cinta darinya.”

BERSAMBUNG......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar